Cara Mengangkat Pasien Ke Tandu

Apakah Anda pernah melihat korban kecelakaan? Entah itu kecelakaan kerja, kecelakaan lalu lintas atau kecelakaan lainnya. Jika ingin memberikan pertolongan pertama harus dilakukan dengan hati-hati.

Pertolongan pertama merupakan pemberian pertolongan segera untuk orang yang mengalami cedera, karena memang membutuhkan penanganan medis dasar. Fungsi dengan memberikan pertolongan pertama ini tentu dapat menyelamatkan jiwa, mencegah keparahan, mampu memberikan rasa nyaman serta dapat menunjang proses penyembuhan.

Dalam memberikan pertolongan pertama harus dilakukan dengan cepat dan juga sesuai dengan kondisi korban. Pertolongan pertama pada kecelakaan, jika saja terjadi kesalahan saat penanganan malah memperparah kondisi korban.

Cara Mengangkat Pasien Ke Kursi Roda

Ketika mengangkat pasien yang tengah mengalami kelumpuhan untuk ke kursi roda, memang sangat penting mengetahui bagaimana tekniknya. Jika saja teknik dasar dalam pengangkatan pasien ke kursi roda tidak diketahui maka akan membuat penderita merasakan nyeri dan kesakitan saat diangkat.

Berikut ini adalah tips yang bisa Anda ikuti untuk mengangkat pasien ke kursi roda:

  • Langkah pertama ialah dengan memposisikan pasien duduk dengan rileks, kaki diluruskan dan Anda sangga pada bagian belakang punggung penderita.
  • Langkah berikutnya ialah dengan menempatkan kedua tangan anda pada bagian perut pasien, kemudian kedua tangan pasien disatukan pada perut.
  • Kemudian untuk partner dalam mengangkat pasien memegang kaki pasien pada bagian paha dan betis. Serta kondisi kaki harus lurus.
  • Setelah itu angkat bersama-sama dengan hitungan dari tempat lain menuju ke kursi roda. Pastikan posisi tangan pasien masih disatukan pada bagian perutnya.
  • Apabila pasien cukup gemuk maka bisa sadarkan perut anda dan wajib menempel pada bagian punggung belakang pasien.

Cara Memindahkan Pasien

  • Melakukan penilaian korban

Perlu untuk memperhatikan dalam proses pemindahan pasien harus melakukan penilaian korban terlebih dahulu. Dimana penilaian ini menjadi suatu tindakan agar bisa mendapatkan informasi dibutuhkan sehingga penolong dapat mengetahui kondisinya.

Lalu apa yang perlu dilakukan untuk bisa melakukan penilaian kepada korban kecelakaan? Hal pertama yang harus Anda lihat ialah menilai bagaimana keadaan di sekitar. Setelah itu Anda juga harus memperhatikan apakah kondisi disekitar aman, kemudian apakah terdapat suatu bahaya yang bisa saja terjadi langsung, melihat kemungkinan-kemungkinan apa yang bisa terjadi.

Kemudian melihat seberapa banyak orang yang terlibat pada kecelakaan tersebut, apakah terdapat orang lain yang dapat membantu Anda untuk melakukan pertolongan kepada korban. Serta mencari tahu bagaimana cara mengatasinya.

Pada saat penilaian dari keadaan korban telah dilakukan serta memastikan jika kondisi di sekitar aman, maka langkah berikutnya ialah dengan melakukan penilaian dini kepada korban. Periksalah kesadaran serta bagian pernapasan korban. Pastikan juga jika jalan nafas terbuka dengan baik, tapi ketika korban tidak respon Anda, maka Anda bisa memakai teknik angkat dagu dan menekan dahi.

Pada saat jalan nafas pasien sudah berjalan baik, lalu perhatikan bagaimana cara pernafasannya, dengarkan dan juga rasakan kurang lebih selama 5 hingga 10 detik. Jika saja pernafasan korban terhenti, maka harus segera melakukan pernapasan mulut ke mulut dengan pengulangan sampai 5 kali. Kemudian segera hubungi fasilitas kesehatan untuk bisa segera datang dan melakukan pertolongan.

  • Proses pemindahan korban

Jika Anda sudah selesai melakukan penilaian keadaan, penilaian dini serta menghubungi rumah sakit. Maka untuk langkah berikutnya ialah dengan menentukan prioritas saat pemindahan korban. Terdapat syarat-syarat dalam pemindahan korban yang patut untuk dipenuhi, yakni:

  1. Telah melakukan penilaian pada korban
  2. Memastikan pernapasan beserta denyut nadi di korban normal
  3. Setelah menangani patah tulang ataupun pendarahan pada korban
  4. Tidak memiliki cedera pada tulang belakang
  5. Memastikan rute yang dilalui tidak membahayakan korban ataupun penolong
  6. Adanya bahaya yang cukup mengancam keselamatan korban dan juga tim penolong.

Kemudian, hindari proses pemindahan korban ketika di dalam perjalanan menuju Rumah sakit malah membuat cedera ataupun penyakit pada pasien semakin memburuk. Yang mana hal tersebut akan mengakibatkan cedera tambahan. Kemudian pada saat korban mempunyai kondisi yang sangat mengancam jiwa, kemudian saat kondisi anda tidak memiliki keyakinan jika jenis ataupun keparahan yang ada pada korban.

Makalah Memindahkan Pasien

Di dalam makalah tentang penjelasan pemindahan pasien, terdapat penjelasan tentang mekanika tubuh. Dimana hal tersebut adalah suatu cara agar bisa mempertahankan keseimbangan tubuh ketika mengangkat, bergerak dan juga melakukan aktivitas.

Dalam pengangkatan ataupun pemindahan pasien sangat diperlukan adanya mekanika tubuh yang bagus. Yakni dengan mempertahankan posisi tubuh agar tetap tegak lurus, jarak kaki harus selebar bahu, kaki dapat menjadi tumpuan utama serta tidak memakai otot tubuh ketika mengangkat akan tetapi memakai otot tungkai, dan juga otot panggul.

Kemudian terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan ketika melakukan pemindahan pasien, yakni dengan mengenali kemampuan diri serta kemampuan dari tim penolong dan pastikan pula jika jumlah penolong mencukupi. Selalu melakukan komunikasi di antara tim penolong, kemudian pada saat mengangkat harus mempertahankan posisi punggung tetap lurus. Selalu menyediakan peralatan yang sesuai dan juga perhatikan kondisi tempat ataupun pijakan ketika mengangkat pasien.

Cara Mengangkat Korban Pingsan

  • Korban Tidak Sadar

Untuk seseorang yang tidak sadar pasti tidak bisa melindungi jalan nafas mereka sendiri, kondisi tersebut cukup berbahaya. Itulah mengapa saat proses pemindahan harus ditangani dengan tepat sehingga proses jalan nafas tidak terhalangi. Sebetulnya proses menyerap atau dragging tubuh dari korban kecelakaan merupakan cara paling baik dalam memindahkannya.

Cara seperti ini bisa dilakukan ketika korban telah dipastikan tidak mengalami kondisi patah tulang leher, patah tulang bagian belakang dan juga tulang tengkorak. Proses menyeret ini dapat dipakai pada saat korban terlalu berat ketika dipindahkan.

  • Korban Tidak Bisa Bergerak

Pada saat korban yang ditolong tidak dapat bergerak, kemungkinan telah mengalami cedera pada tulang belakang. Jika terdapat resiko seperti ini, Maka jangan pernah memindahkan korban dan langsung saja hubungi bantuan tim medis.

Cara seperti ini paling efektif dalam pemindahan korban orang dewasa ataupun anak-anak yang memiliki tubuh kecil. Yaitu dengan cara meletakkan tangan pada bagian punggung korban tepatnya di atas punggung, kemudian tangan satunya diletakkan pada bagian bawah paha korban.

Pemakaian cara ini hanya bisa dilakukan saat kondisi yang sangat darurat, dan pastikan jika Anda cukup kuat untuk mengangkat korban yang tengah lemas dan juga tidak sadar. Atau bisa juga menggendong korban di punggung, dengan kondisi tangan kapan disilangkan pada bagian depan dada Anda, lalu para korban ditahan dengan menggunakan tangan.

Nah, demikianlah cara dalam mengangkat pasien yang tepat dan benar dari karoseri ambulance. Pastikan Anda mengikuti teknik di atas sehingga tidak terjadi keparahan dalam kondisi korban saat proses pemindahan. Atau bisa segera menghubungi tim medis terdekat agar pertolongan segera didapatkan.