Penting! 6 Hak dan Kewajiban Sopir Ambulance yang Wajib Diketahui

Hak dan Kewajiban Sopir Ambulance yang Wajib Diketahui

Sopir ambulans memegang peranan penting dalam sistem layanan kesehatan darurat. Mereka tidak hanya bertugas mengemudikan kendaraan, tetapi juga harus memastikan pasien sampai ke fasilitas kesehatan dengan aman dan tepat waktu. Dalam menjalankan tugasnya, ada hak dan kewajiban sopir ambulance yang harus dipenuhi agar layanan berjalan optimal. Artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai hak, kewajiban, hingga risiko yang dihadapi sopir ambulans.


Hak dan Kewajiban Sopir Ambulance yang Dimiliki

Sebagai tenaga kerja profesional, sopir ambulans memiliki hak-hak tertentu yang harus dipenuhi oleh pemberi kerja maupun pengguna layanan ambulans.

Baca juga: Tata Cara Pengawalan Ambulance di Indonesia

1. Hak Prioritas di Jalan Raya

Sopir ambulans memiliki hak istimewa dalam lalu lintas karena bertugas membawa pasien dalam keadaan darurat. Hak ini mencakup:

  • Diperbolehkan menerobos lampu merah dengan tetap mengutamakan keselamatan.
  • Menggunakan jalur khusus seperti busway atau jalur cepat jika diperlukan.
  • Mendapatkan prioritas dari pengguna jalan lain yang wajib memberi jalan bagi ambulans yang sedang bertugas.

Hak ini bertujuan untuk memastikan pasien mendapatkan penanganan medis secepat mungkin tanpa terhambat oleh kemacetan.

2. Hak atas Gaji dan Tunjangan

Sopir ambulans berhak mendapatkan gaji yang sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Besaran gaji mereka harus mengikuti standar Upah Minimum Regional (UMR) sesuai peraturan berikut:

  • UU No. 13 Tahun 2013 tentang Ketenagakerjaan
  • PP No. 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan
  • Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 1 Tahun 2017
  • Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor KEP.49/MEN/IV/2004

Selain gaji pokok, sopir ambulans juga berhak mendapatkan tunjangan seperti uang makan, insentif lembur, dan tunjangan kesehatan.

3. Hak atas Perlindungan dan Keselamatan Kerja

Pekerjaan sebagai sopir ambulans memiliki risiko tinggi, baik dari segi kecelakaan lalu lintas, tekanan psikologis, maupun paparan penyakit menular dari pasien. Oleh karena itu, mereka berhak mendapatkan:

  • Asuransi kesehatan dan kecelakaan kerja, baik dari BPJS maupun asuransi lain yang disediakan oleh pemberi kerja.
  • Pelatihan keselamatan kerja, seperti prosedur evakuasi darurat dan penanganan pasien selama perjalanan.
  • Pemeriksaan kesehatan berkala, untuk memastikan kondisi fisik tetap prima dalam menjalankan tugas.

Risiko yang Harus Dihadapi Sopir Ambulance

Selain mendapatkan hak, sopir ambulans juga harus siap menghadapi berbagai risiko dalam pekerjaannya, seperti:

  • Kecelakaan lalu lintas, karena harus mengemudi dengan kecepatan tinggi untuk mencapai rumah sakit secepat mungkin.
  • Ancaman kejahatan, terutama jika melewati daerah rawan pemalakan atau kejahatan jalanan lainnya.
  • Tekanan mental, akibat sering menghadapi kondisi darurat yang penuh tekanan dan tanggung jawab besar.
  • Paparan penyakit menular, karena sering berinteraksi dengan pasien dalam kondisi kritis.

Hak dan Kewajiban Sopir Ambulance yang Harus Dipenuhi

Sebagai tenaga kerja profesional, sopir ambulans memiliki tanggung jawab yang harus dijalankan dengan baik. Berikut beberapa kewajiban yang harus mereka patuhi:

1. Bekerja dengan Tepat Waktu

Sopir ambulans harus selalu siap siaga dan datang tepat waktu sebelum giliran tugas dimulai. Keterlambatan dalam bertugas dapat berakibat fatal bagi pasien yang membutuhkan penanganan darurat.

2. Menjaga Kebersihan Ambulans

Setelah digunakan, ambulans harus dibersihkan untuk menghindari penyebaran bakteri atau virus dari pasien sebelumnya. Oleh karena itu, sopir ambulans bertanggung jawab untuk:

  • Membersihkan bagian dalam dan luar kendaraan secara rutin.
  • Mengganti alas tempat tidur pasien yang telah digunakan.
  • Mendisinfeksi kendaraan sesuai prosedur kesehatan yang berlaku.

3. Bersikap Ramah dan Profesional

Sopir ambulans sering berinteraksi dengan pasien dan keluarga pasien yang mungkin dalam kondisi panik. Oleh karena itu, mereka harus:

  • Bersikap ramah dan sopan dalam memberikan pelayanan.
  • Tetap tenang dalam kondisi darurat agar tidak menambah kepanikan pasien dan keluarganya.
  • Mengutamakan keselamatan pasien selama perjalanan ke fasilitas kesehatan.

4. Mengelola Pengeluaran dengan Transparan

Jika sopir ambulans mengeluarkan biaya untuk kebutuhan operasional seperti bahan bakar atau perawatan kendaraan, mereka wajib menyertakan bukti transaksi. Tanpa bukti transaksi, pengeluaran tersebut tidak dapat diklaim atau diganti oleh pengelola ambulans.

5. Memeriksa Kondisi Kendaraan Secara Berkala

Sopir ambulans bertanggung jawab untuk memastikan kendaraan dalam kondisi optimal sebelum digunakan. Pemeriksaan rutin meliputi:

  • Mengecek oli mesin dan bahan bakar.
  • Memastikan air radiator, air accu, dan oksigen dalam kondisi cukup.
  • Memeriksa sistem rem, lampu sirine, dan ban kendaraan sebelum beroperasi.

6. Mematuhi Peraturan Lalu Lintas dan Undang-Undang yang Berlaku

Meskipun memiliki hak prioritas di jalan raya, sopir ambulans tetap harus mematuhi peraturan yang berlaku. Mereka tidak boleh berkendara secara ugal-ugalan atau membahayakan pengguna jalan lain. Selain itu, mereka juga harus memahami aturan hukum yang mengatur pekerjaannya.


Kesimpulan

Sopir ambulans memiliki peran penting dalam sistem layanan kesehatan darurat. Mereka berhak mendapatkan perlindungan hukum, gaji yang sesuai, serta fasilitas kesehatan untuk menunjang pekerjaan mereka. Namun, di sisi lain, mereka juga memiliki tanggung jawab besar, seperti menjaga kebersihan kendaraan, bekerja tepat waktu, serta memastikan keselamatan pasien selama perjalanan.

Dengan memahami hak dan kewajiban sopir ambulance, diharapkan para sopir ambulans dapat menjalankan tugasnya dengan profesional dan maksimal, serta mendapatkan perlindungan yang layak dalam pekerjaannya.


Butuh Karoseri Ambulance
Dengan Harga Murah?


Atau Butuh Sewa Ambulance
Fast Response??

Hubungi Kami Sekarang