Mobil ambulance tidak pernah terlihat isi bensin bersama masyarakat umum, benarkah? Kendaraan pembantu penanganan keadaan darurat ini sangat berperan penting terutama saat pandemi covid-19 seperti sekarang.
Sering sekali ditemui mobil ini berlalu-lalang selama 24 sehari tidak pernah berhenti. Hal ini berkaitan dengan situasi angka kematian meningkat akibat covid-19. Pernahkah Anda bertanya bagaimana mereka isi bahan bakar?
Jangan-jangan mobil ambulans jarang mengisi bensin seperti mobil umumnya? Apakah sopir ambulans membeli bensin secara ecer dengan membawa tempat khusus? Apakah ada hubungannya dengan antre panjang?
Mengisi Sebelum dan Setelah Aktivitas
Pemadam kebakaran, polisi, dinas pemerintah, serta mobil ambulance tidak pernah terlihat isi bensin di SPBU adalah sebuah fakta umum. Mungkin di saat-saat tertentu, Anda bisa menjumpainya mengisi bahan bakar.
Meskipun begitu, rasanya jarang sekali bisa menjumpai momen langka tersebut. Sepertinya kendaraan khusus seperti pemadam kebakaran atau mobil polisi mempunyai pom tersendiri untuk isi ulang bahan bakar.
Sebelum melakukan rangkaian aktivitas rutin, para driver kendaraan darurat akan memastikan bahwa mobil sudah terisi bahan bakar seperlunya. Setiap selesai atau sebelum melakukan tugas, selalu dipastikan kembali.
Proses pengisian tetap dilakukan di pom bensin, namun karena terbiasa full tank jadi jarang ditemui kendaraan darurat berdiam di SPBU. tidak seperti ambulans, mobil pemadam kebakaran mengalami hal berbeda.
Mobil pemadam kebakaran tidak perlu isi bahan bakar di pom bensin yang biasa digunakan masyarakat umum. Karena pihak pemadam kebakaran umumnya mempunyai pom tersendiri, jadi tidak perlu antre.
Hal yang serupa berlaku bagi kendaraan aparat polisi, namun tidak jarang ditemui kendaraan polisi mengisi bahan bakar di SPBU umum. Sepertinya tergantung tingkat kedaruratan situasinya juga.
Dari penjelasan di atas bisa disimpulkan bahwa kendaraan dinas berbagai instansi mengisi bahan bakar di tempat khusus. Namun tidak jarang ditemui mengantre bersama masyarakat umum.
Baca Juga : Phobia Terhadap Mobil Ambulance? Ini Dia Cara Mudah Mengatasinya
Mobil Ambulance Tidak Pernah Terlihat Isi Bensin Karena Faktor Ini
Seorang warga bernama Lai Kim asal Kuching, Sarawak, Malaysia meninggal dalam perjalanan akibat ambulans yang membawanya mampir mengisi bahan bakar. Peristiwa ini terjadi pada tahun 2019.
Akibat kejadian tersebut, putrinya, Fung Ying sampai turun tangan ikut menangani kasus ini. Keluarga meminta pertanggung jawaban dari pihak berwenang atas tragedi ini. Seharusnya hal semacam ini tidak boleh disepelekan.
Ambulans tidak secara langsung mengantar pasien ke rumah sakit akan memberikan dampak berbahaya bagi kelangsungan hidup seseorang. Apalagi jika sirine tidak dibunyikan, pengguna jalan lain mustahil akan menyadari kondisi darurat.
Belum lagi apabila di jalan terdapat sebuah insiden berupa kecelakaan, maka akan sangat menghambat jalannya proses penyelamatan nyawa. Hal ini seharusnya bisa diantisipasi oleh pihak medis atau penyelamat.
Pasien yang seharusnya masih dalam kondisi sadar, akibat ketidaksiapan berbagai pihak kondisi nyawanya menjadi terancam. Dalam proses penyelamatan atau berbagai aktivitas apa saja, waktu adalah uang.
Petugas medis juga seharusnya dibekali dengan berbagai pengetahuan tentang bagaimana cara menangani pasien di dalam sebuah kondisi darurat. Tanpa merasakan panik sama sekali, apalagi kondisi pasien sedang sekarat.
Nyawa seseorang lebih bernilai daripada apapun, terutama dalam kondisi gawat darurat. Kesempatan untuk menyelamatkan seperti tindakan CPR, malah tidak akan menghasilkan manfaat apa-apa, padahal setidaknya ada usaha yang dilakukan.
Selain faktor kedaruratan, peraturan atau regulasi dari pemerintah mengisyaratkan untuk tidak menggunakan pom masyarakat umum dalam mengisi ulang. Inilah faktor penyebab mobil ambulance tidak pernah terlihat isi bensin di SPBU.